Thursday, October 30, 2025
Google search engine
HomeBeritaSekolah Minggu BDC Belajar Membatik Bersama ISIK

Sekolah Minggu BDC Belajar Membatik Bersama ISIK

kilasgaya.com | SURABAYA – Sekolah Minggu Buddhayana Dharmawira Centre (BDC) menggelar event belajar membatik yang berlokasi di Vihara BDC Raya Panjang Jiwo Surabaya pada Minggu (06/07/2025). Kali ini BDC menggandeng organisasi perempuan ISIK.

Sebanyak 70 anak didik Sekolah Minggu BDC terlibat di acara tersebut. Mereka diajari membatik dengan teknik Shibhori. Mereka membuat kreasi Shibhori sendiri dan hasil karya mereka dibawa pulang. Baru kali ini mereka membatik dengan teknik Shibhori. Tampak dari raut wajah mereka yang penasaran.

Buddhayana Dharmawira Centre yang disingkat dengan BDC adalah sebuah pusat pendidikan dan pelatihan (center) ajaran Budha yang bernaung di bawah Sangha Agung Indonesia Centre ini didirikan oleh tokoh-tokoh Buddhayana pada tahun 2008 di Surabaya Jawa Timur . Sebagaimana bagian dari Budhahana, BDC menaungi peribadatan secara Theravada, Mahahana, Tantrayana.

Pembangunan Buddhayana Dharmawira Centre bermula dari ide para tokoh Buddhayana mendapat dukungan dari tokoh-tokoh Buddhis di Surabaya. Pada saat itu banyak umat Agama Budha yang berusia muda di Surabaya bagian Timur terkendala kurangnya tempat ibadah dan akhitivitas Buddhis. Akhirnya para tokoh memutuskan untuk mendirikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) berlokasi di Jalan Panjang Jiwo Permai Selatan no.4, Surabaya. Akta organisasi BDC tertanggal 8 Agustus 2008 dan kegiatan dimulai pada tanggal cantik serba sembilan, yaitu 9/9/2009.

Sedangkan ISIK atau Ibu Semangat Indonesia Kuat adalah sebuah ormas Sosial yg ɓergerak dibidang pelatihan membatik yang ada di Kota Surabaya. ISIK dilahirkan dan dibangun oleh Prita Eksimaningrum.

Menurut Prita sendiri, kegiatan shibori bersama anak-anak sekolah minggu Buddha ini adalah wujud nyata semangat ISIK untuk mendampingi siapa saja, tanpa memandang suku, agama, atau ras.

“Kami ingin setiap anak merasakan kebahagiaan, kreativitas, dan nilai kebersamaan melalui karya seni. Saya percaya, senyuman tulus dan kekompakan bisa meruntuhkan sekat perbedaan. Semoga langkah kecil ini jadi inspirasi agar kita semua semakin merangkul keragaman dan hidup berdampingan dalam harmoni.” jelas Prita. (acs)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments